BEKASI, KOMPAS.com - Indonesia mencapai babak baru dalam pemanfaatan energi alternatif di dunia telekomunikasi. Mulai Senin (23/11), PT Hutchison CP Telecomunications (HCPT) selaku pemilik operator GSM 3 (Tri) mencanangkan program pembangunan 200 Base Transceiver Station (BTS) bersumber energi hidrogen.
Program ini merupakan program lanjutan Tri, yang sebelumnya telah mengujicobakan 10 BTS hidrogen di Jakarta dan Surabaya sejak Februari lalu. Pembangunan 200 BTS baru akan dilakukan di Jawa, Sumatera, serta Bali dan diharapkan selesai paling lambat Februari 2010.
Dalam peresmian BTS hidrogen di Kompleks Sigma Residence, Pondok Gede, Bekasi, Senin siang, Direktur Teknik HCPT Indonesia Benoit Hansen mengatakan, pemilihan hidrogen sebagai bahan bakar BTS dinilai paling tepat dibanding energi alternatif lain seperti energi surya maupun angin.
Pemanfaatan hidrogen juga dapat menekan biaya operasional hingga 30 persen dibanding penggunaan solar pada mesin diesel untuk pembangkit listrik BTS. "Kami masih akan terus mengembangkan alternatif energi lain seperti energi surya maupun angin," kata Benoit.
Sementara itu, staf ahli hidrogen dari Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Nenen Rusnaeni mengatakan, saat ini penggunaan energi alternatif masih sangat kecil. "Jumlahnya baru 0,14 persen dari total energi di Indonesia," katanya.
Penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar bukanlah hal baru. Di dunia otomotif, bahan baar ini sudah sering dimanfaatkan. Badan Antariksa Amerika (NASA) juga memakai bahan bakar yang sama pada pesawat ulang-alik mereka.
Energi yang digunakan pada setiap BTS hidrogen seperti pada BTS di Bekasi tersebut berasal dari proses elektronisasi enam tabung hidrogen dan oksigen di udara sekitar. Setiap tabung hidrogen berkapasitas 6 meter kubik dan dapat memasok energi listrik sebesar 1 kWh selama 6 jam.
Referensi : kompas.com
Saran :
Pemanfaatan bahan bakar hidrogen ini hendaknya dilakukan dengan sebaik mungkin. Semoga bermanfaat bagi masyarakat dan tidak merusak sumber daya alam (lingkungan) di Indonesia. Dalam hal ini pemerintah dan masyarakat sebaiknya saling bekerja sama agar program ini dapat berjalan dengan sukses dan terarah.
Dan yang terakhir, segala sumberdaya yang ada di Indonesia dapat dimanfaatkan pemerintah untuk dikelolah dengan baik demi terciptanya negara Indonesia yang semakin maju di mata Internasional.
0 comments:
Post a Comment