"Mencintai seseorang sangatlah mudah dan dicintai oleh seseorang adalah persoalan yang sepele tapi untuk disayangi orang yang kita cintai adalah sesuatu yang sulit untuk disepelekan.."

Dampak Yang di Akibatkan Kebakaran Liar

  1. Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer.
  2. Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena kebakaran, terjebak asap atau rusaknya habitat. Kebakaran juga dapat menyebabkan banyak spesies endemik/khas di suatu daerah turut punah sebelum sempat dikenali/diteliti.
  3. Menyebabkan banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan dan kekeringan di saat musim kemarau.
  4. Kekeringan yang ditimbulkan dapat menyebabkan terhambatnya jalur pengangkutan lewat sungai dan menyebabkan kelaparan di daerah-daerah terpencil.
  5. Kekeringan juga akan mengurangi volume air waduk pada saat musim kemarau yang mengakibatkan terhentinya pembangkit listrik (PLTA) pada musim kemarau.
  6. Musnahnya bahan baku industri perkayuan, mebel/furniture. Lebih jauh lagi hal ini dapat mengakibatkan perusahaan perkayuan terpaksa ditutup karena kurangnya bahan baku dan puluhan ribu pekerja menjadi penganggur/kehilangan pekerjaan.
  7. Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan kanker paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan kematian bagi penderita berusia lanjut dan anak-anak. Polusi asap ini juga bisa menambah parah penyakit para penderita TBC/asma.
  8. Asap yang ditimbulkan menyebabkan gangguan di berbagai segi kehidupan masyarakat antara lain pendidikan, agama dan ekonomi. Banyak sekolah yang terpaksa diliburkan pada saat kabut asap berada di tingkat yang berbahaya. Penduduk dihimbau tidak bepergian jika tidak ada keperluan mendesak. Hal ini mengganggu kegiatan keagamaan dan mengurangi kegiatan perdagangan/ekonomi. Gangguan asap juga terjadi pada sarana perhubungan/transportasi yaitu berkurangnya batas pandang. Banyak pelabuhan udara yang ditutup pada saat pagi hari di musim kemarau karena jarak pandang yang terbatas bisa berbahaya bagi penerbangan. Sering terjadi kecelakaan tabrakan antar perahu di sungai-sungai, karena terbatasnya jarak pandang.
  9. Musnahnya bangunan, mobil, sarana umum dan harta benda lainnya.

Read More......

Hubungan Antara Iklim & Hutan

PERSOALAN kebakaran hutan bagai tak ada habisnya. Setiap musim kemarau dan jelang musim tanam, kabut asap bagai langganan menyelimuti daerah terdekat dari sumber api.

Adakalanya asap berasal dari pembakaran sisa tanaman tak bermanfaat yang harus disingkirkan untuk memulai musim tanam di perkebunan, tapi tak jarang pula asap berasal dari terbakarnya hutan akibat berbagai kepentingan terselubung yang pantas dipertanyakan. Hutan Indonesia dikabarkan hancur paling cepat di dunia, sehingga menempatkan negeri ini sebagai negara terbesar ketiga di seantero dunia sebagai penghasil tingkat polusi iklim.

Negara sahabat tak jarang mempertanyakan komitmen negeri ini untuk segera mengatasi kabut asap akibat pembakaran disengaja maupun tanpa rencana yang terjadi rutin sepanjang tahun. Namun reaksi selalu saja tak sesuai dengan penanggulangan yang diterapkan negara terhadap para pelaku pembakaran yang terkadang jadi perangkap bagi diri sendiri.

Rakyat yang terganggu kesehatannya karena tak mampu bernapas sempurna dan penerbangan terhenti akibat bandara ditutup karena jarak pandang terhalang kabut asap dan beragam dampak yang dirasakan akibat kesalahan diri sendiri.

Menyimak apa yang dilakukan negeri tetangga Malaysia, negeri itu sama seperti kita mereka juga memiliki kebun sawit dan tanaman keras yang luas mencapai jutaan hektar tapi kita tak merasakan asap sampai mengganggu batas negara dan jadi ancaman kesehatan warganya diseberang kota. Itu tak lain karena hukuman dan ketentuan terhadap para pelakunya berlaku tetap dan komitmen negara terhadap kebijakan pemerintah selain terukur dan teruji dilihat dari perspektif hukum dan sosial kemasyarakatan.

Lantas apa yang terjadi di negeri ini? Kita menyaksikan pelaku pemalak liar yang bermain di depan mata, luput dari hukuman. Pengusaha yang membakar ratusan hektar tanamannya yang sudah jelas merusak lingkungan dan mengganggu kredibilitas republik tercinta dimata dunia, dibiarkan tanpa mendapat tindakan. Begitu pula kebijakan pembukaan lahan hutan tanaman industri jadi modus pembakaran hutan yang seharusnya dijaga karena fungsinya sebagai paru-paru dunia.

Kita selalu bicara tentang dampak “global warming” dan tau betul darimana sumber dan penyebabnya. Kita sangat paham tentang isu perubahan iklim yang radikal, dari mana awal dan bagaimana menanggulanginya tapi semua jadi bias manakala para pejabat negeri ini bagai tidak perduli untuk menanggulangi berbagai ketimpangan itu. Padahal sekecil apa pun kebijakan yang akan diterapkan harus diawali dengan sikap dan ketegasan. Singkat kata penerapan hukum dan sanksi seberat-beratnya masih tetap jadi handalan dalam menumpas prilaku para pengusaha dan oknum yang tidak perduli terhadap perusakan lingkungan.

Sesungguhnya negeri ini perlu pemimpin yang berkarakter dan memiliki sikap tegas terhadap pelanggaran berbagai ketimpangan seperti terhadap para pencoleng dan perambah hutan. Kita tidak ingin berbagai ketimpangan terjadi di negeri ini harus ditekan dari luar baru mendapat respon sebagaimana mestinya.

Menyikapi kasus kebakaran hutan yang akhirnya mendapat reaksi keras dari kelompok pencinta lingkungan seperti greenpeace. Seharusnya hal seperti itu tidak akan terjadi bilamana supremasi hukum ditegakkan, khususnya terhadap para pemilik lahan maupun pembakar hutan yang sengaja menghabisi paru-paru dunia itu. Namun karena kurang responsif sehingga kelompok penekan seolah ikut berperan dalam menegakkan supremasi hukum di negeri ini.

Read More......

Jenis-jenis Hutan

1. Hutan Bakau
Hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di daerah pantai berlumpur. Contoh : pantai timur kalimantan, pantai selatan cilacap, dll.

2. Hutan Sabana
Hutan sabana adalah hutan padang rumput yang luas dengan jumlah pohon yang sangat sedikit dengan curah hujan yang rendah. Contoh : Nusa tenggara.

3. Hutan Rawa
Hutan rawa adalah hutan yang berada di daerah berawa dengan tumbuhan nipah tumbuh di hutan rawa. Contoh : Papua selatan, Kalimantan, dsb.

4. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis adalah hutan lebat / hutan rimba belantara yang tumbuh di sekitar garis khatulistiwa / ukuator yang memiliki curah turun hujan yang sangat tinggi. Hutan jenis yang satu ini memiliki tingkat kelembapan yang tinggi, bertanah subur, humus tinggi dan basah serta sulit untuk dimasuki oleh manusia. Hutan ini sangat disukai pembalak hutan liar dan juga pembalak legal jahat yang senang merusak hutan dan merugikan negara trilyunan rupiah. Contoh : hutan kalimantan, hutan sumatera, dsb.

5. Hutan Musim
Hutan musim adalah hutan dengan curah hujan tinggi namun punya periode musim kemarau yang panjang yang menggugurkan daun di kala kemarau menyelimuti hutan.

Di samping itu hutan terbagi / dibagi berdasarkan fungsinya, yaitu :

1. Hutan Wisata
Hutan wisata adalah hutan yang dijadikan suaka alam yang ditujukan untuk melindungi tumbuh-tumbuhan serta hewan / binatang langka agar tidak musnah / punah di masa depan. Hutan suaka alam dilarang untuk ditebang dan diganggu dialih fungsi sebagai buka hutan. Biasanya hutan wisata menjadi tempat rekreasi orang dan tempat penelitian.

2. Hutan Cadangan
Hutan cadangan merupakan hutan yang dijadikan sebagai lahan pertanian dan pemukiman penduduk. Di pulau jawa terdapat sekitar 20 juta hektar hutan cadangan.

3. Hutan Lindung
Hutan lindung adalah hutan yang difungsikan sebagai penjaga ketaraturan air dalam tanah (fungsi hidrolisis), menjaga tanah agar tidak terjadi erosi serta untuk mengatur iklim (fungsi klimatologis) sebagai penanggulang pencematan udara seperti C02 (karbon dioksida) dan C0 (karbon monoksida). Hutan lindung sangat dilindungi dari perusakan penebangan hutan membabibuta yang umumnya terdapat di sekitar lereng dan bibir pantai.

4. Hutan Produksi / Hutan Industri
Hutan produksi yaitu adalah hutan yang dapat dikelola untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi. Hutan produksi dapat dikategorikan menjadi dua golongan yakni hutan rimba dan hutan budidaya. Hutan rimba adalah hutan yang alami sedangkan hutan budidaya adalah hutan yang sengaja dikelola manusia yang biasanya terdiri dari satu jenis tanaman saja. Hutan rimba yang diusahakan manusia harus menebang pohon denga sistem tebang pilih dengan memilih pohon yang cukup umur dan ukuran saja agar yang masih kecil tidak ikut rusak.

Read More......

Kegunaan dari Keanekaragaman Hayati

1.

Sebagai sumber pangan, perumahan, dan kesehatan

a. Pangan:




Sumber karbohidrat: padi, jagung, singkong, kentang, dan lain-lain.
Sumber protein: kedelai, kecipir, ikan, daging, dan lain-lain.
Sumber lemak: ikan, daging, telur, kelapa, alpukat, durian, dan lain-lain.
Sumber vitamin: jambu biji, jeruk, apel, tomat, dan lain-lain.
Sumber mineral: sayur-sayuran.

2.

Sebagai sumber pendapatan/devisa
a. Bahan baku industri kerajinan: kayu, rotan, karet
b. Bahan baku industri kosmetik: cendana, rumput laut


3.

Sebagai sumber plasma nutfah, Misalnya hutan Di hutan masih terdapat tumbuhan dan hewan yang mempunyai sifat unggul, karena itu hutan dikatakan sebagai sumber plasma nutfah/sumber gen.


4.

Manfaat ekologi
Selain berfungsi untuk menunjang kehidupan manusia, keanekaragaman hayati memiliki peranan dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem.


5.

Manfaat keilmuan
Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan pengembangan ilmu yang sangat berguna untuk kehidupan manusia.


6.

Manfaat keindahan
Bermacam-macam tumbuhan dan hewan dapat memperindah lingkungan.

Untuk itu, agar keanekaragaman hayati tidak terancam kelestariannya, maka kita harus arif (bijaksana) dalam memanfaatkannya, dengan mempertimbangkan aspek manfaat dan aspek kelestariannya.

Menurut Anda, apakah rusaknya keanekaragaman hayati pada suatu daerah atau negara hanya menjadi tanggung jawab daerah atau negara tersebut? Bagus! Tanggung jawab kerusakan keanekaragaman hayati memang merupakan tanggung jawab kita bersama. Dan perlu pula dikembangkan kesadaran kepada semua masyarakat semboyan yang menyatakan “Tanpa keanekaragaman hayati, tidak ada masa depan”.

Read More......

Akibat yangTimbul Karena Kebakaran Hutan


a. Hilangnya sejumlah spesies
Kebakaran bukan hanya meluluh lantakkan berjenis-jenis pohon namun juga menghancurkan berbagai jenis habitat satwa lainnya. Umumnya satwa yang ikut musnah ini akibat terperangkap oleh asap dan sulitnya jalan keluar karena api telah mengepung dari segala penjuru. Belum ada penelitian yang mendalam seberapa banyak spesies yang ikut tebakar dalam kebakaran hutan di Indonesia.

b. Ancaman erosi
Kebakaran yang terjadi di lereng-lereng pegunungan ataupun di dataran tinggi akan memusnahkan sejumlah tanaman yang juga berfungsi menahan laju tanah pada lapisan atas untuk tidak terjadi erosi. Pada saat hujan turun dan ketika run off terjadi, ketiadaan akar tanah - akibat terbakar - sebagai pengikat akan menyebabkan tanah ikut terbawa oleh hujan ke bawah yang pada akhirnya potensial sekali menimbulkan bukan hanya erosi tetapi juga longsor.

c. Perubahan fungsi pemanfaatan dan peruntukan lahan
Hutan sebelum terbakar secara otomatis memiliki banyak fungsi. Sebagai catchment area, penyaring karbondioksida maupun sebagai mata rantai dari suatu ekosistem yang lebih besar yang menjaga keseimbangan planet bumi. Ketika hutan tersebut terbakar fungsi catchment area tersebut juga hilang dan karbondioksida tidak lagi disaring namun melayang-layang diudara. Dalam suatu ekosistem besar, panas matahari tidak dapat terserap dengan baik karena hilangnya fungsi serapan dari hutan yang telah terbakar tersebut.

Hutan itu sendiri mengalami perubahan peruntukkan menjadi lahan-lahan perkebunan dan kalaupun tidak maka ia akan menjadi padang ilalang yang akan membutuhkan waktu lama untuk kembali pada fungsinya semula.

d. Penurunan kualitas air
Kebakaran hutan memang tidak secara signifikan menyebabkan perubahan kualitas air. Kualitas air yang berubah ini lebih diakibatkan faktor erosi yang muncul di bagian hulu. Ketika air hujan tidak lagi memiliki penghalang dalam menahan lajunya maka ia akan membawa seluruh butir tanah yang ada di atasnya untuk masuk kedalam sungai-sungai yang ada. Akibatnya adalah sungai menjadi sedikit keruh. Hal ini akan terus berulang apabila ada hujan di atas gunung ataupun di hulu sungai sana.

e. Terganggunya ekosistem terumbu karang
Terganggunya ekosistem terumbu karang lebih disebabkan faktor asap. Tebalnya asap menyebabkan matahari sulit untuk menembus dalamnya lautan. Pada akhirnya hal ini akan membuat terumbu karang dan beberapa spesies lainnya menjadi sedikit terhalang untuk melakukan fotosintesa.

f. Menurunnya devisa negara
Turunnya produktivitas secara otomatis mempengaruhi perekonomian mikro yang pada akhirnya turut mempengaruhi pendapatan negara.

g. Sedimentasi di aliran sungai
Tebalnya lumpur yang terbawa erosi akan mengalami pengendapan di bagian hilir sungai. Ancaman yang muncul adalah meluapnya sungai bersangkutan akibat erosis yang terus menerus.

Read More......

Peran Masyarakat & Pemerintah dalam Menjaga Hutan

Ada beberapa hal yang bisa ditempuh; Pertama, pemerintah perlu mengeluarkan regulasi yang ketat dalam penanganan hutan. Tentunya aturan-aturan yang berpihak pada masyarakat dan hutan, bukannya hukum yang melindungi penguasa, pengusaha, dan pemodal besar. Hukum yang adil bagi semua pihak. Hukum yang bisa membuat hutan tumbuh dengan nyaman.

Kedua, harus ada perubahan paradigma dalam pengelolaan hutan. Misalnya dengan memberdayakan masyarakat agar mereka peduli dengan hutan yang ada di sekitar mereka. Misalnya dengan menjadikan hutan sebagai milik masyarakat adat bukan milik perorangan, penguasa, pengusaha, ataupun pemerintah. Karena selama ini kerusakan hutan banyak disebabkan oleh perubahan status kepemilikan hutan dari hutan ulayat menjadi hutan pemerintah ataupun pribadi. Berbeda ceritanya ketika kepemilikan hutaan masih milik komunal/ adat karena masyarakat adata memiliki kebijakan sendiri dalam menjaga agar hutan tetap lestari. Penyerahan kepemilikan hutan kepada masyarakat adat paling tidak akan mampu mengurangi upaya pengrusakan hutan.

Ketiga, adalah mengembangkan managemen hutan berbasis masyarakat. Dengan sistem ini hutan tidak hanya berdiri sendiri namun ada masyarakat yang menjaganya. Model ini sangat cocog untuk wilayah-wilayah sekitar hutan yang ikatan adatnya tidak terlalu kental seperti di wilayah Jawa dan tidak menutup kemungkinan juga di wilayah yang masih menganut sistem adat yang kuat. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan hutan dengan sistem berlapis. Pada lapisan paling dalam adalah hutan lindung yang berfungsi sebagai penjaga alam. Disusul dengan lapisan berikutnya adalah hutan industri/ hutan rakyat, dan yang terakhir luar adalah hutan tanaman pangan, buah-buahan, dan sebagainya.

Dengan model seperti ini semua pihak akan bisa memeatik manfaat dari keberadaan hutan. Sehingga tujuan utama penyelamatan hutan (hutan lindung) semoga akan berjalan dengan baik. Masyarakat setempat akan merasa nyaman karena penghasilan mereka tidak hilang sekaligus juga tidak menglhawatirkan adanya bencana alam yang diakibatkan kerusakn hutan. Pihak pengusaha akan merasa riang karena tetap mampu menjalankan roda perusahaannya dan tidak memecat para karyawan. Pemerintah pun akan senang karena masyarakat sejahtera. Dan akhirnya hutanpun akan semakin bersemangat untuk menghijaukan bumi.

Read More......

Usaha Untuk Melestarikan Hutan

Berikut di bawah ini adalah teknik dan cara yang dapat digunakan untuk menjaga hutan kita tetap terjaga dari tangan-tangan perusak jahat. Perambahan hutan tanpa perencanaan dan etika untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya sangatlah berbahaya karena dapat merusak alam dan habitat serta komunitas hewan yang ada di dalamnya.

1. Mencegah cara ladang berpindah / Perladangan Berpindah-pindah

Terkadang para petani tidak mau pusing mengenai kesuburan tanah. Mereka akan mencari lahan pertanian baru ketika tanah yang ditanami sudah tidak subur lagi tanpa adanya tanggung jawab membiarkan ladang terbengkalai dan tandus. Sebaiknya lahan pertanian dibuat menetap dengan menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanah yang sudah tidak produktif lagi.

2. Waspada-Waspadalah & Hati-Hati Terhadap Api

Hindari membakar sampah, membuang puntung rokok, membuat api unggun, membakar semak, membuang obor, dan lain sebagainya yang dapat menyebabkan kebakaran hutan. Jika menyalakan api di dekat atau di dalam hutan harus diawasi dan dipantau agar tidak terjadi hal-hal yang lebih buruk. Kebakaran hutan dapat mengganggu kesehatan manusia dan hewan di sekitar lokasi kebakaran dan juga tempat yang jauh sekalipun jika asap terbawa angin kencang.

3. Reboisasi Lahan Gundul dan Metode Tebang Pilih

Kombinasi kedua teknik adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh para pelilik sertifikan HPH atau Hak Pengelolaan Hutan. Para perusahaan penebang pohon harus memilih-milih pohon mana yang sudah cukup umur dan ukuran untuk ditebang. Setelah meneang satu pohon sebaiknya diikuti dengan penanaman kembali beberapa bibit pohon untuk menggantikan pohon yang ditebang tersebut. Lahan yang telah gundul dan rusak karena berbagai hal juga diusahakan dilaksanakan reboisasi untuk mengembalikan pepohonan dan tanaman yang telah hilang.

4. Menempatkan Penjaga Hutan / Polisi Kehutanan / Jagawana

Dengan menempatkan satuan pengaman hutan yang jujur dan menggunakan teknologi dan persenjataan lengkap diharapkan mempu menekan maraknya aksi pengrusakan hutan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Bagi para pelaku kejahatan hutan diberikan sangsi yang tegas dan dihukum seberat-beratnya. Hutan adalah aset / harta suatu bangsa yang sangat berharga yang harus dipertahankan keberadaannya demi anak cucu di masa yang akan datang.

Read More......

Dampak Kerusakan Hutan Bagi Lingkungan

Hutan sebagai salah satu ekosistim, sama halnya dengan terumbu karang selain menerima input materi dan energi dari eksosistim lain juga mengeluarkan output materi energi ke ekosistim lain. Energi yang dihasilkan terumbu karang misalnya, akan dikonsumsi oleh predator-predator dilaut dalam, demikin juga dengan energi yang dihasilkan oleh hutan merupakan daya energi hayati yang telah lama dimanfaatkan manusia sejak ratusan tahun lampau.
Akibat Kerusakan Hutan oleh Indrawadi,S.Pi
Kita bisa melihat keterkaitan yang erat unsur-unsur eksosistim yang berlainan yang tedapat didalam rantai makanan. Apabial salah satu unsur mendapat gangguan, maka dampaknya akan terasa pada bagian lain dalam rantai eksosistim tersebut. Dinegara-negara kecil dan sedang berkembang, Indonesia misalnya, terutama di earah pedasaan dan terpencil, sumberdaya bahan bakar minyak (BBM) masih merupakan barang langka. Oleh karena itu kayu telah menjadi sumber daya energi yang paling penting dan sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari penduduk., selain sebagai bahan bakar, kayu juga difungsikan sebagai bahan untuk mengawetkan hasil-hasil pertanian.
Akibat Kerusakan Hutan oleh Indrawadi,S.Pi
Untuk memenuhi kebutuhan akan sumberdaya energi tersebut, tekanan-tekanan dari manusia membuat hutan dieksploitasi secara besar-besaran dan akumulasinya telah melampai batas ekologi yang dibutuhkan ekosistim hutan untuk memulihkan dirinya. Hilangnya hutan mengakibatkan semakin besar tingkat erosi dan semakin tinggi pula kandungan lumpur dalam air sungai. Lumpur ini secara-perlahan namun pasti akan terbawa oleh aliran air sungai ke laut, dimana dikawasan tersebutlah ekosistim terumbu karang berada.
Akibat Kerusakan Hutan oleh Indrawadi,S.Pi
Lumpur-lumpur tersebut akan menutupi terumbu karang, sehingga terumbu karang tidak lagi mendapat cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Selain tutupan lumpur, limbah-limbah industri dan rumah tanggapun akan terbawa hanyut ke dasar lautan yang menyebapkan terumbu karang tidak bisa berkembang dan mati.
Akibat Kerusakan Hutan oleh Indrawadi,S.Pi
Dengan naiknya daya lingkungan, tekanan manusia terhadap sumberdaya hutan akan berkurang, dan lahan yang telah dibabat akan ditumbuhi lagi oleh hutan, baik secara alami ataupun usaha reboisasi. Dengan adanya usaha ini berati resiko kerusakan hutan , erosi, banjir dapat di tertanggulangi, dengan sendirinya tekananan terhadap terumbu karang di lautan pun dapat diperkecil, walaupun ancaman akibat pemboman dan peracunan ikan masih saja berlangsung. Namun masalahnya adalah apakah kebijakan-kebijakan yang telah pernah dikeluarkan pemerintah sebelumnya pada HPH-HPH mau membagi pendapatannya untuk membiayai pemulihan lingkungan ?, Apakah mereka mau menrapkan secara tegas sanksi-sanksi pelanggaran. Kita sebagai anggota masyarakat, harus berpartisipasi aktif pada tingkat apapun juga baik dalam proses pengambilan keputusan yang dibutuhkan guna mencari solusi bagi kerusakan lingkungan yang dari hari ke hari semakin bertambah.

Read More......

Pentingnya Hutan Kota

Padatnya manusia menjadi masalah lingkungan di kota. Pertumbuhan penduduk mempengaruhi perkembangan permukiman serta kebutuhan prasarana dan sarana. Pertambahan penduduk juga menyebabkan meningkatnya kebutuhan bahan pangan dan energi, serta bertambahnya limbah rumahtangga.

Fisik kawasan kota mungkin berkembang secara ekonomi, namun mutu lingkungannya turun. Ruang gerak di kota serba sumpek, pengap, berjubel, bising. Air, tanah, udara tercemar.

Gambaran seperti itu juga terjadi di Jogja. Kawasan kota Jogja kian “umpel-umpelan” dan pemukiman makin melebar mencaplok lahan-lahan di pinggiran kota. Jogja kian kehilangan lahan terbuka di kota, baik berupa taman ataupun hutan kota.

Kota yang sehat mestinya memiliki sejumlah lahan terbuka. Sebagai hutan kota, lahan ini bermanfaat menjadi sumber udara bersih untuk mengimbangi pencemaran udara dan suara bising dari mesin pabrik atau kendaran bermotor.

Sebagai taman, lahan terbuka ini memiliki tanaman hias yang mempercantik kota. Taman juga bermanfaat sebagai “muara” atau ruang bersama bagi kegiatan masyarakat dari berbagai kelompok umur dan berbagai kalangan. Lahan terbuka di kota punya tiga manfaat sekaligus: ekologis, estetika, dan sosial.

Masyarakat dan pemerintah harusnya memahami soal ini dan segera melakukan tindakan nyata mewujudkan lahan terbuka di kota, sesuai jumlah penduduk.

Membangun mal atau supermarket mungkin sah-sah saja tapi jangan ugal-ugalan. Jangan remehkan kebutuhan publik akan lahan terbuka sebagai ruang bersama. Ruang bersama yang hijau untuk mendukung kesehatan, ruang hijau yang mempercantik panorama kota, dan ruang hijau tempat bertemunya masyarakat kota yang sangat beragam untuk saling berkomunikasi.

Dengan adanya ruang bersama-- apakah itu berupa taman bunga atau hutan kota-- bagi masyarakat kota Jogja, maka motto "Damai Itu Indah" juga bisa berlaku sebaliknya: "Indah Itu Damai".

Read More......

Manfaat Dari Kompos

1. Pengertian Kompos

Apakah yang dimaksud dengan kompos? Kompos adalah pupuk organik yang berasal dari sampah rumah tangga, sampah tanaman, sampah pasar dan lain-lain dan dibuat melalui proses pengomposan.

2. Manfaat Kompos

  • Bagi tanaman; menambah kemampuan tanah dalam menyimpan air dan menyerap pupuk tambahan lainnya. Selain itu kompos juga menciptakan lingkungan yang baik bagi kehidupan jasad renik sehingga tanah menjadi subur. Hal ini akan membantu pertumbuhan tanaman.

  • Bagi manusia; menambah penghasilan penduduk dari hasil penjualan kompos, mengurangi timbunan sampah dan nilai estetika lingkungan, mempertahankan kualitas lingkungan di sekeliling, dan alternatif lapangan kerja bagi penduduk.

Read More......

Cara Mengelolah Limbah Cair

Persoalan limbah cair adalah limbah yang paling sering kita temui dibandingkan limbah padat ataupun limbah gas. Bahkan tidak jarang limbah padat justru berubah atau disatukan menjadi limbah cair. Persoalan terbanyak dari limbah cair adalah limbah yang terkandung di dalam air, atau dengan kata lain air limbah. Air limbah dapat berasal dari berbagai macam sumber, mulai dari air hujan, air buangan rumah tangga, perkantoran sampai industri.

Air limbah ini umumnya dibuang melalui saluran / got menuju sungai ataupun laut. Terkadang dalam perjalannya menuju laut, air limbah ini dapat mencemari sumber air bersih yang dipergunakan oleh manusia. Dengan demikian penanganan air limbah perlu mendapat perhatian serius. Selain dapat berbahaya bagi kesehatan manusia, air limbah juga dapat mengganggu lingkungan, hewan, ataupun bagi keindahan.

Secara umum penanganan air limbah dapat dikelompokkan menjadi :


1. Pengolahan Awal/Pendahuluan (Preliminary Treatment)
Tujuan utama dari tahap ini adalah usaha untuk melindungi alat-alat yang ada pada instalasi pengolahan air limbah. Pada tahap ini dilakukan penyaringan, penghancuran atau pemisahan air dari partikel-partikel yang dapat merusak alat-alat pengolahan air limba, seperti pasir, kayu, sampah, plastik dan lain-lain.



2. Pengolahan Primer (Primary Treatment)
Tujuan pengolahan yang dilakukan pada tahap ini adalah menghilangkan partikel-artikel padat organik dan organik melalui proses fisika, yakni sedimentasi dan flotasi. Sehingga partikel padat akan mengendap (disebut sludge) sedangkan partikel lemak dan minyak akan berada di atas / permukaan (disebut grease).


3. Pengolahan Sekunder (Secondary Treatment)
Pada tahap ini air limbah diberi mikroorganisme dengan tujuan untuk menghancurkan atau menghilangkan material organik yang masih ada pada air limbah. Tiga buah pendekatan yang umum digunakan pada tahap ini adalah fixed film, suspended film dan lagoon system.


4. Pengolahan Akhir (Final Treatment)
Fokus dari pengolahan akhir (Final Treatment) adalah menghilangkan organisme penyebab penyakit yang ada pada air. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menambahkan khlorin ataupun dengan menggunakan sinar ultraviolet.


5. Pengolahan Lanjutan (Advanced Treatment)
Pengolahan lanjutan diperlukan untuk membuat komposisi air limbah sesuai dengan yang dikehendaki. Misalnya untuk menghilangkan kandungan fosfor ataupun amonia dari air limbah.

Read More......

Bahan Bakar Hidrogen Rambah Dunia Telekomunikasi

BEKASI, KOMPAS.com - Indonesia mencapai babak baru dalam pemanfaatan energi alternatif di dunia telekomunikasi. Mulai Senin (23/11), PT Hutchison CP Telecomunications (HCPT) selaku pemilik operator GSM 3 (Tri) mencanangkan program pembangunan 200 Base Transceiver Station (BTS) bersumber energi hidrogen.

Program ini merupakan program lanjutan Tri, yang sebelumnya telah mengujicobakan 10 BTS hidrogen di Jakarta dan Surabaya sejak Februari lalu. Pembangunan 200 BTS baru akan dilakukan di Jawa, Sumatera, serta Bali dan diharapkan selesai paling lambat Februari 2010.

Dalam peresmian BTS hidrogen di Kompleks Sigma Residence, Pondok Gede, Bekasi, Senin siang, Direktur Teknik HCPT Indonesia Benoit Hansen mengatakan, pemilihan hidrogen sebagai bahan bakar BTS dinilai paling tepat dibanding energi alternatif lain seperti energi surya maupun angin.

Pemanfaatan hidrogen juga dapat menekan biaya operasional hingga 30 persen dibanding penggunaan solar pada mesin diesel untuk pembangkit listrik BTS. "Kami masih akan terus mengembangkan alternatif energi lain seperti energi surya maupun angin," kata Benoit.

Sementara itu, staf ahli hidrogen dari Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Nenen Rusnaeni mengatakan, saat ini penggunaan energi alternatif masih sangat kecil. "Jumlahnya baru 0,14 persen dari total energi di Indonesia," katanya.

Penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar bukanlah hal baru. Di dunia otomotif, bahan baar ini sudah sering dimanfaatkan. Badan Antariksa Amerika (NASA) juga memakai bahan bakar yang sama pada pesawat ulang-alik mereka.

Energi yang digunakan pada setiap BTS hidrogen seperti pada BTS di Bekasi tersebut berasal dari proses elektronisasi enam tabung hidrogen dan oksigen di udara sekitar. Setiap tabung hidrogen berkapasitas 6 meter kubik dan dapat memasok energi listrik sebesar 1 kWh selama 6 jam.

Referensi : kompas.com

Saran :

Pemanfaatan bahan bakar hidrogen ini hendaknya dilakukan dengan sebaik mungkin. Semoga bermanfaat bagi masyarakat dan tidak merusak sumber daya alam (lingkungan) di Indonesia. Dalam hal ini pemerintah dan masyarakat sebaiknya saling bekerja sama agar program ini dapat berjalan dengan sukses dan terarah.

Dan yang terakhir, segala sumberdaya yang ada di Indonesia dapat dimanfaatkan pemerintah untuk dikelolah dengan baik demi terciptanya negara Indonesia yang semakin maju di mata Internasional.

Read More......

Mengembangkan Kesadaran Terhadap Lingkungan

Kesadaran dalam melindungi kehidupan dan lingkungan hidup telah dihasilkan sampai saat ini. Buddhisme telah memperkenalkannya sebagai salah satu hukum dasar utama sekitar 25 abad yang lalu untuk para pengikutnya. Buddhisme sesungguhnya menghadirkan jalan cinta kasih. Buddha menunjukkan rasa cinta kasihnya secara lengkap seperti yang terlihat ketika cinta kasih melindungi semua makhluk. Buddha mengajarkan bahwa bagi yang mengikuti ajaran-Nya perlu mempraktikkan cinta kasih yang tulus, tidak merugikan semua mahluk, tidak hanya untuk melindungi umat manusia, tetapi juga untuk melindungi tumbuh-tumbuhan dan binatang. Buddha dengan kebijaksanaan yang sempurna,melihat semua mahluk di alam semesta adalah sama secara alami, semua binatang, dan manusia hidup bekerja sama, satu sama lain menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Lingkungan eksternal benar-benar terkotori oleh karena itu lingkungan internal benar dirusak. Ketamakan telah mendorong umat manusia untuk mencukupi permintaan yang berlebihan, dan mengambilnya dalam persaingan yang tak ada akhirnya, mendorong ke arah perusakan diri dan lingkungan. Membandingkan pikiran yang tamak dan tak sehat dengan semangat hidup sederhana dan dengan puas berlatih seperti yang diajarkan Buddha.

Hidup dalam keselarasan bukan berarti penghapusan kebenaran dan pengetahuan, tetapi untuk tinggal dalam keselarasan dengan semua mahluk dan alam. Pada dasarnya bagi yang memahami pengajaran Buddha akan membatasi keakuan, untuk tinggal selaras dengan alam, tanpa merugikan lingkungan. Kemudian akan melihat tingkat mana yang sebaiknya diteliti dan dilindungi untuk digunakan pada masa datang oleh generasi berikutnya dan makhluk lain. Keserakhan yang berlebihan untuk memiliki segalanya bagi dirinya, atau untuk kelompok sendiri, membuat buta. Disiapkan untuk berkelahi, berperang, menyebabkan kematian, penyakit, kelaparan, membinasakan semua jenis makhluk hidup, secara berangsur-angsur memperburuk lingkungan hidup. Mencoba untuk memaksimalkan keuntungan, tanpa terkait dengan dampak eksplorasi negatif yang mendorong kearah penghabisan sumber alam, melepaskan zat beracun ke udara, air, bumi, mendorong ke arah polusi lingkungan, membinasakan keuntungan ekologis.

Banyak vihara hutan yang didirikan di pegunungan menunjukkan penyesuaian diri yang harmonis dengan alam,. Hidup tenang dalam hutan membantu praktek ajaran Buddhis untuk meningkatkan batin, dan pada waktu yang sama, juga melindungi binatang tinggal di daerah itu. Pengikut Buddha dengan pikiran yang bersikap toleran dan penuh kasih menyesuaikan diri dengan tumbuh-tumbuhan yang alami, binatang buas di hutan, dengan keselarasan dan berhubungan timbal balik. Orang menggunakan oksigen yang sebagian besar dihasilkan oleh pohon, dan sebagai imbalannya, orang memelihara pohon itu. Binatang buas mungkin datang untuk makan tanaman panenan yang ditanam oleh vihara tanpa memikirkan resiko untuk dibunuh. Buddhisme hidup harmonis dengan sepenuhnya, berbeda dari yang kompetitif, menentang kehidupan dan memberantas alam.

Keyakinan yang seksama, secara teknis nampak paham lingkungan merupakan suatu ungkapan efektif pada pandangan hidup Buddha. Mengundang untuk mempertimbangkan lima hubungan antara praktek dan kesehatan hidup secara umum. Hubungan dengan kesehatan, konsentrasi, etika, dan kebijaksanaan.

Hubungan dengan kesehatan: praktek adalah jalan meningkatkan kesehatan pribadi, dan menghubungkan kesehatan pribadi lingkungan. Praktek Buddha mengarahkan pikiran; itu sesungguhnya sebagai bentuk kesehatan mental. Kemudian kesehatan mental berpengaruh terhadap kesehatan phisik. Sedanglah melakukan kesehatan seseorang pribadi mempimpin tak bisa diacuhkan untuk suatu perhatian dengan kesehatan lingkungan. Bagaimana kesehatan makanan yang kamu makan, air yang kamu minum, atau udara yang kamu hirup? sebagian besar jawaban, tergantung pada bagaimana lingkungan yang sehat. Adalah bukan sukar untuk melihat mengapa orang menjadi sangat peka terhadap kerusakan lingkungan: perbedaan antara dirimu dan lingkungan seperti menyesatkan sebagai perbedaan antara mengurus pikiran dan badan.

Hubungan dengan konsentrasi, belajar dari diri sendiri, dapat membersihkan pikiran; belajar dari diri sendiri, dapat membantu makhluk lain. Biarawan Zen berkata praktek adalah "tidak ada yang khusus"? tidak ada tambahan" Tujuan belajar Buddhisme bukan untuk belajar Buddhisme, tetapi untuk belajar diri sendiri," menurut Shunryu Suzuki, Master Zen dari Jepang. Pertanyaan yang sama menjadi dasar bekerja pada lingkungan, sebab banyak permasalahan lingkungan sedikitnya dapat dikurangi ke berbagai pilihan pribadi.

Kesusilaan adalah penting untuk praktek, dan kesusilaan menuntut suatu perhatian untuk kesehatan makhluk lain. Buddha menjelaskan delapan usur jalan utama yaitu pandangan, pikiran, ucapan, perbuatan, pencaharian, usaha, perhatian, dan konsentrasi yang benar.

Kebijaksanaan dapat menunjukkan hidup dan hidup dapat menunjukkan kebijaksanaan. Latihan ini adalah salah satu dari tugas ekologi, studi bagaimana ekosistem berfungsi. Pemikiran lewat dari sini akan sungguh-sungguh menghasilkan kebijaksanaan, tetapi bukan jenis kebijaksanaan yang dicari dalam praktek Buddha. Ekologi, seperti umumnya ilmu pengetahuan lain, analitis, penerangan, pada sisi lain, cara terbaik diuraikan sebagai intuitif. Tetapi ilmu lingkungan, dengan memperhatikan hubungan antara hal-hal, yang dibangun semacam resonansi dari segi pandangan Buddha.

Reverensi : kesadaran lingkungan

SARAN:

Pengembangan kesadaran terhadap lingkungan hidup didasarkan pada sikap mental, sebagai rangkaian hubungan sebab akibat yang saling bergantungan secara utuh. Melalui pengembangan batin yang berdasarkan kebijaksanaan, perilaku moral (sila), konsentrasi, dan belas kasih. Menyadari betapa pentingnya keterkaitan antara manusia dengan lingkungan secara luas, sehingga manusia tidak dapat hidup sendiri. Menjaga keseimbangan antara dunia kecil (diri manusia) dan dunia besar (lingkungan yang luas).

Read More......

Penghematan Energi

Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara efisien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi. Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan.
Penghematan energi adalah unsur yang penting dari sebuah kebijakan energi. Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi. Hal ini mengurangi naiknya biaya energi, dan dapat mengurangi kebutuhan pembangkit energi atau impor energi. Berkurangnya permintaan energi dapat memberikan fleksibilitas dalam memilih metode produksi energi.

Selain itu, dengan mengurangi emisi, penghematan energi merupakan bagian penting dari mencegah atau mengurangi perubahan iklim. Penghematan energi juga memudahkan digantinya sumber-sumber tak dapat diperbaharui dengan sumber-sumber yang dapat diperbaharui. Penghematan energi sering merupakan cara paling ekonomis dalam menghadapi kekurangan energi, dan merupakan cara yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan meningkatkan produksi energi.


Read More......

Energi Terbarukan Tidak Ramah Lingkungan

Setidaknya demikianlah hasil studi yang menguji seberapa banyak lahan yang dibutuhkan demi menghasilkan sumber energi terbarukan itu. Hasilnya adalah sebuah perubahan sistem global yang akan mengubah wajah bumi kita saat ini.

“ Membangun pembangkit tenaga angin, air, serta menumbuhkan biomassa demi memproduksi berkilowat-kilowat listrik akan melibatkan invasi besar alam,”

Sampai pada kesimpulan ini setelah melakukan kalkulasi jumlah energi yang dihasilkan dari setiap lahan yang digunakan. Setelah diamati dan diukur hasil dari setiap sumber energi terbarukan dan menimbang untung ruginya. Setiap kilowatt listrik yang diperlukan otomatis dikonversikan ke luas lahan yang akan dipakai. “Baik biomassa atau angin akan menghasilkan satu atau dua watt listrik per meter persegi. Jadi setiap watt yang kita pakai di rumah kelak akan mengorbankan lahan tanah di luar sana,”.“Secara umum, dikatakan penggunaan densitas energinya tidak mencakup keselurugan isu dan kemampuan bagi sumber yang berbeda.Jika senatero AS didukung dengan energi sel surya dengan tingkat efisiensi 10 persen, maka area seluas 10.000 mil persegi dapat diterangi oleh panel-panel surya.Berdasarkan temuan ini, untuk menghasilkan energi yang diperlukan negaranya saja akan memahan lahan 965 mil persegi. Pembangkit listrik tenaga sel surya akan memakan lahan 58 mil persegi, ditambah dengan lahan untuk penyimpan energi. Ini memang lebih ramah lingkungan. Jauh lebih efisien justru pembangkit nuklir. “Tapi tenaga nuklir dihantui dengan isu profilerasi. Isu tentang kandungan radioaktif pada nuklir sudah cukup sukses membuat publik antipati pada teknologi ini,” komentarnya. Betul bahwa energi nuklir ramah lingkungan jika dilihat dari karbon yang dihasilkannya, tapi harus dipikirkan juga limbah nuklirnya yang justru lebih berbahaya. Anggapan bahwa energi terbarukan tidak ramah lingkungan dan nuklir itu ramah lingkungan, masih terlalu provokatif. Harus dikaji lebih lanjut ke depan bagaimana energi terbarukan akan mengubah wajah dunia kelak.

Read More......
zwani.com myspace graphic comments
zwani.com myspace graphic comments

Berita Update